(Siapa yang kehilangan bakal diberi, siapa yang mencuri bakal kehilangan).
Filosofi
itupun juga memiliki kesan yang sangat dalam pada kehidupan. Artinya,
nenek moyang kita dulu sudah menekankan agar kita tidak nyolong
(mencuri) karena siapapun yang mencuri ia bakal kehilangan sesuatu
(bukannya malah untung).
Contohnya, ada orang yang dicopet. Ia
akan kehilangan uang yang dimilikinya di dalam dompetnya. Tetapi GUSTI
ALLAH akan menggantinya dengan memberikan gantinya pada orang yang
kehilangan tersebut. Tetapi bagi orang yang mencopet dompet tersebut,
sebenarnya ia untung karena mendapat dompet itu. Namun,ia bakal dibuat
kehilangan oleh GUSTI ALLAH, entah dalam bentuk apapun.
Dari
filosofi tersebut, Nenek moyang kita sudah memberikan nasehat pada kita
generasi penerus tentang keadilan GUSTI ALLAH itu. GUSTI ALLAH itu
adalah hakim yang adil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar