Kata-kata singkat yang penuh makna. Kelihatannya jika ditelaah memang
manungso kang nduweni manunggaling roso itu harus tahu bagaimana caranya
untuk dadi banyu.
Mengapa kita manusia ini harus bisa menjadi
banyu (air)? Karena air itu bersifat menyejukkan. Ia menjadi kebutuhan
orang banyak. Makhluk hidup yang diciptakan GUSTI ALLAH pasti
membutuhkan air. Nah, air ini memiliki zat yang tidak keras. Artinya,
dengan bentuknya yang cair, maka ia terasa lembut jika sampai di kulit
kita.
Berbeda dengan watu (batu). Batu memiliki zat yang keras.
Batu pun juga dibutuhkan manusia untuk membangun rumah maupun apapun.
Pertanyaannya, lebih utama manakah menjadi air atau menjadi batu? Kuat
manakah air atau batu?
Orang yang berpikir awam akan menyatakan
bahwa batu lebih kuat. Tetapi bagi orang yang memahami keberadaan kedua
zat tersebut, maka ia akan menyatakan lebih kuat air. Mengapa lebih kuat
air daripada batu? Jawabannya sederhana saja, Anda tidak bisa menusuk
air dengan belati. Tetapi anda bisa memecah batu dengan palu.
Artinya,
meski terlihat lemah, namun air memiliki kekuatan yang dahsyat. Tetes
demi tetes air, akan mampu menghancurkan batu. Dari filosofi tersebut,
kita bisa belajar bahwa hidup di dunia ini kita seharusnya lebih
mengedepankan sifat lemah lembut bak air. Dunia ini penuh dengan
permasalahan. Selesaikanlah segala permasalahan itu dengan meniru
kelembutan dari air. Janganlah meniru kekerasan dari batu. Kalau Anda
meniru kerasnya batu dalam menyelesaikan setiap permasalahan di dunia
ini, maka masalah tersebut tentu akan menimbulkan permasalahan baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar